PGTK2101
Metode Pengembangan Kognitif
Rangkuman Mata Kuliah
MODUL 1
HAKIKAT PENGEMBANGAN KOGNITIF
Kegiatan Belajar 1
Batasan dan Teori Pengembangan Kognitif
Kognitif atau intelektual adalah suatu proses berfikir berupa kemampuan atau daya untuk menghubungkan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya serta kemampuan menilai dan mempertimbangkan segala sesuatu yang diamati dari dunia sekitar.
Teori perkembangan kognitif dikemukakan oleh:
- Charles Spearman dengan teori Two Factors
- Thurstone dengan teori Primary Mental Abilities
- J. P. Guilford dan Howard Gardner dengan teori Multiple Inteligence
- Robert Stenberg dengan teori Triachic of Intelligence
Kegiatan Belajar 2
Pandangan Para Ahli Psikologi dan Pendidikan
- Tingkat intelegensi adalah tingkat kecerdasan yang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Intelegensi mempengaruhi cara individu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Semakin cerdas seseorang, maka akan semakin mudah dan cepat ia menemukan jawaban dari permasalahan yang dihadapinya.
- Pengembangan kognitif dimaksudkan agar individu mampu mengembangkan kemampuan persepsinya, ingatan, berpikir, pemahaman terhadap simbol, melakukan penalaran dan memecahkan masalah.
- Pengembangan kognitif dipengaruhi oleh faktor hereditas, lingkungan, kematangan, minat dan bakat, pembentukan dan kebebasan.
MODUL 2
KARAKTERISTIK, KLASIFIKASI DAN PROFIL KEMAMPUAN KOGNITIF
Kegiatan Belajar 1
Karakteristik dan Teori Perkembangan Kognitif
- Pada anak usia 3 - 6 tahun terjadi perubahan-perubahan kognitif sesuai dengan perkembangan anak.
- Usia 3 tahun merupakan masa dimana anak mengenal diri sendiri sehingga ia menganggap dirinya sebagai pusat dunia.
- Usia 4 tahun anak mulai kritis ditandai dengan semakin kritisnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
- Para ahli yang banyak membahas masalah perkembangan kognitif anak antara lain Montessorsi, Piaget, Hurlock, Sigmund Freud, John Dewey, dan lain-lain.
Kegiatan Belajar 2
Klasifikasi dan Profil Kemampuan Kognitif
MODUL 3
TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF I
Kegiatan Belajar 1
Arti Kognisi dan Tahap Perkembangan Kognitif
- Kognisi dapat diartikan sebagai pengetahuan yang luas, daya nalar, kreativitas (daya cipta), kemampuan berbahasa, serta daya ingat.
- Seperti halnya komputer, otak manusia juga menerima informasi, memprosesnya kemudian memberi jawaban. Proses jalannya informasi tersebut pada manusia disebut kognisi.
- Kualitas perkembangan kognitif, diusahakan pendidikan dan latihan yang lebih ditujukan pada latihan meneliti dan menemukan, yang memerlukan berfungsinya kedua belahan otak.
Kegiatan Belajar 2
Pengolahan Informasi dan Proses Eksekutif Metakognisi
- Para ahli psikologi melakukan pengolahan informasi untuk memahami bagaimana anak menafsirkan, menyimpan, mendapatkan kembali dan mengevaluasi informasi.
- Metakognitif adalah pengetahuan seorang anak mengenal dan mengendalikan fungsi kognitif mereka sendiri. Salah satu enis metakognitif adalah metamemori.
- Ada 8 proses eksekutif atau fungsi metakognitif yaitu:
- Formulasi masalah dan kemungkinan pemecahannya.
- Kesadaran akan proses kognitif yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
- Aktivitas kaidah dan strategi kognitif.
- Fleksibilitas yang meningkat.
- Kontrol atas distraksi dan ansietasi.
- Pemonitoran atas proses pemecahan masalah.
- Kesetiaaan dalam pemikiran.
- Keinginan untuk pemecahan yang bagus.
MODUL 4
TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF 2 (LEV VYGOTSKY)Kegiatan Belajar 1
Pandangan dan Prinsip Dasar Vygotsky Tentang Perkembangan KognitifKegiatan Belajar 2
Tujuan dan Implementasi Model Pembelajaran Vygotsky
MODUL 5
MEMBANGUN PENGETAHUAN PADA ANAKKegiatan Belajar 1
Membangun Pengetahuan pada AnakKegiatan Belajar 2
Peran Guru dalam Membangun Pengetahuan pada Anak
MODUL 6
KECERDASAN MAJEMUK DI TK (MULTIPLE INTELLIGENT)Kegiatan Belajar 1
Hakikat dan Dasar Teori Kecerdasan MajemukKegiatan Belajar 2
Kecerdasan Majemuk dan Penerapan Strategi Belajar di TK
MODUL 7
METODE PENGEMBANGAN KOGNITIFKegiatan Belajar 1
Metode yang Digunakan pada Pengembangan KognitifKegiatan Belajar 2
Evaluasi Pengembangan Kognitif- Evaluasi pada pengembangan kognitif bertujuan untuk mengukur kemampuan pelaksanaan pada perkembangan kognitif, serta mengetahui masalah yang berkaitan dengan proses belajar anak didik.
- Alasan diadakannya evaluasi pada pengembangan kogitif adalah:
- Karena merupakan salah satu rangkaian proses mengembangkan kognitif anak, maka evaluasi harus dilakukan.
- Evaluasi diadakan dengan tujuan yang didasarkan pada pengharapan (ukuran keberhasilan) setiap individu yang berbeda sehingga evaluasi harus dilakukan berdasarkan ukuran keberhasilan yang berbeda pula.
- Melalui evaluasi dapat ditentukan tingkat ketercapaian tujuan.
- Alat evaluasi yang dapat digunakan untuk mengetahui pengembangan kognitif anak TK adalah:
- Observasi
- Catatan anekdot
- Portofolio (Kumpulan kerja anak)
- Assesmen kinerja
- Assesmen kemampuan
- Assesmen diri
MODUL 8
MEDIA DALAM PENGEMBANGAN KOGNITIFKegiatan Belajar 1
Media dalam Pengembangan KognitifKegiatan Belajar 2
Penerapan Media dalam Pengembangan Kognitif Siswa
MODUL 9
MODEL PENGEMBANGAN KOGNITIF- Model tiga dimensional dari Williams (1970) dirancang untuk membantu guru menentukan tugas-tugas di dalam kelas yang berkenaan dengan dimensi kurikulum (materi atau konten), perilaku anak (kegiatan belajar) dan perilaku guru (strategi atau cara mengajar). Model ini berlandaskan pada pemikiran bahwa kreativitas perlu dipupuk secara menyeluruh dalam kurikulum dan bahwa anak harus mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dalam semua bidang kegiatan. Dengan menggunakan model ini guru mampu menggunakan aneka ragam strategi yang akan meningkatkan pemikiran kreatif anak di dalam kelas.
- Guilford (1967) mengembangkan teori atau model tentang kemampuan kognitif manusia (yang berisi 120 kemampuan intelektual) yang disusun dalam satu sistem yang disebut "struktur intelek". Model struktur ini menggambarkan keragaman kemampuan kognitif manusia, yang digambarkan dalam bentuka kubus tiga dimensi intelektual, yang maksudnya untuk menampilkan semua kemampuan kognitif manusia.
Kegiatan Belajar 2
Model Taksonomi B.S. Bloom beserta Contoh Penerapannya
MODUL 10
PENGEMBANGAN KOGNITIF PADA KURIKULUM 2004Kegiatan Belajar 1
Latar Belakang Perubahan Kurikulum 2004- Perubahan kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004 dilatarbelakangi oleh adanya perubahan ilmu dan teknolgi yang terus berkembang pesat di era globalisasi yang semakin tidak terbendung.
- Paradigma perubahan kurikulum terjadi seiring dengan adanya perubahan yang terjadi dalam Sistem Pendidikan Nasional seperti yang tertuang dalam UU Nomor. 20 tahun 2003. Selain itu didasari pula dengan adanya konferensi UNESCO di Dakkar yang bersemboyankan " Education for all, All for Education "
- Analisis Kurikulum 2004 berisikan sejumlah dokumen penting yang dijadikan pedoman dasar dan harus dikuasai oleh pengembang sebelum pengimplementasian kurikulum di lapangan.
Kegiatan Belajar 2
Struktur Kurikulum Berbasis Kompetensi Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal- Standar kompetensi Bagi TK dan RA terdiri dari bidang pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan bidang pengembangan kemampuan dasar yang terdiri dari kemampuan kognitif, berbahasa, fisik dan motorik serta kemampuan seni.
- Pengembangan kognitif bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematiknya dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir teliti.
MODUL 11
PERMAINAN MATEMATIKA DI TAMAN KANAK-KANAKKegiatan Belajar 1
Hakikat Permainan Matematika Di TK- Permainan matematika di TK adalah kegiatan belajar konsep matematika melalui aktivitas bermain dalam kehidupan sehari-hari dan bersifat alamiah.
- Tujuan permainan matematika di TK adalah agar anak dapat berpikir logic dan sistematis, memiliki keterampilan berhitung yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, memahami konsep ruang dan waktu, memiliki daya abstraksi dan apresiasi serta membangun daya kreatifitas dan imajinasi anak.
Kegiatan Belajar 2
Kegiatan Belajar dalam Permainan Matematika- Sejumlah keterampilan dalam bermain matematika adalah menyusun pola dan gambar, penyortiran dan pengelompokkan, mengurutkan dan menyambung, belajar konsep angka dan pemecahan masalah.
- Permainan matematika akan berpengaruh pada perkembangan sosioemosional, fisik, persepsi visual dan spasial, kreatifitas dan tentunya pada perkembangan kognitif. Penanaman konsep matematika harus dilakukan oleh anak dengan cara yang menyenangkan tanpa ada unsur pemaksaan, anak harus belajar sesuai dengan keinginannya sendiri.
MODUL 12
PERMAINAN SAINS DI TAMAN KANAK-KANAKKegiatan Belajar 1
Pengembangan Sains pada Anak- Permainan sains dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan sosio emosional, fisik, kreatifitas dan tentunya perkembangan kognitif.
- Tahapan disetiap usia kronologis dan perkembangan sangat menentukan jenis dan tingkat kesulitan dalam permainan sains. Itu berarti permainan sains haruslah diberikan dari hal-hal yang sederhana menuju ke tingkatan yang lebih kompleks.
- Pada dasarnya kegiatan-kegiatan dalam konsep sains dapat dipelajari melalui pengalaman sehari-hari yang nyata dan sederhana. Suasana yang menarik dan menyenangkan akan memotivasi anak untuk terus menerus mencari jawaban terhadap apa yang ia pikirkan dan ingin ia buktikan.
- Berbagai keterampilan yang dapat dilakukan melalui permainan sains adalah keterampilan mengamati, mengklasifikasi, mengukur, memperkirakan, melakukan percobaan dan komunikasi
Kegiatan Belajar 2
Penerapan Sain pada Usia TK- Hakikat pengembangan sains di TK adalah kegiatan belajar sambil bermain yang menyenangkan dan menarik melalui pengamatan, penyelidikan dan percobaan untuk mencari tahu atau menemukan jawaban tentang segala sesuatu yang ada didunia sekitar.
- Pengembangan sains di TK secara umum bertujuan agar anak mampu secara aktif mencari informasi mengenai apa yang ada disekelilingnya; Sedangkan secara khusus permainan sains di Tk bertujuan agar anak memiliki kemampuan mengamati berbagai perubahan yang terjadi, melakukan percobaan sederhana, melakukan kegiatan mengklasifikasi, membandingkan, memperkirakan dan mengkomunikasikannya serta membangun kreatifitas dan inovasi pada diri anak.
- Proses penemuan ilmiah dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Kegiatan sains dapat dilakukan oleh anak dan guru di Laboratorium atau Pusat Sains, tetapi juga dapat dilakukan di luar kelas dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar