Teori Intelegensi ganda (multiple Intelegensi )ditemukan dan dikembangkan oleh Howard Gardner , seorang psikolog perkembangan dan professor pendidikan dari Graduate School of Education, Harvard University, Amerika Serikat. Gardner mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata. Sebelum Gardner, pengukuran IQ seseorang didasarkan pada test IQ saja, yang hanya menonjolkan kecerdasan matematis-logis dan linguistik. Sehingga mungkin saja dijumpai orang yang nilai test IQnya tinggi tetapi tidak sukses dalam menjalin hubungan dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
Penemuan Gardner tentang intelegensi seseorang telah mengubahkonsep kecerdasan. Bagi Gardner , suatu kemampuan disebut intelegensi bila menunjukan suatu kemahiran dan ketrampilan seseorang untuk memecahkan masalah dan kesulitan yang ditemukan dalam hidupnya.
Gardner mengumpulkan banyak jenis kemampuan manusia yang dikategorikan kecerdasan menurut pengertiannya. Setelah kemampuan tersebut dianalisis secar teliti, Gardner membagi kecerdasan manusia dalam 9 kategori (Suparno,2004),yaitu:
1. Kecerdasan Linguistik/bahasa
Kemampuan seseorang dalam menggunakan kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan, untuk mengekspresikan ide-ide atau pikiran-pikiran yang dimilikinya. Orang yang mempunyai kecerdasan linguistik tinggi akan berbahasa lanacar, baik dan lengkap. Ia mudah untuk mengetahui dan mengembangkan bahasa dan mudah mempelajari berbagai bahasa. mudah pikirannya secara verbal.Mereka banyak mengajukan pertanyaan dan senang berdiskusi.
2. Kecerdasan Logikal matematik
Merupakan kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan penggunaan bilangan dan logika secara efektif, seperti yang dimiliki metematikawan, saintis, dan programmer.Pemikiran yang berintelegensi matematis-logis adalah induktif Sn deduktif.Jalan pikirannya bernalar dan dengan mudah mengembangkan pola sebab akibat.Bila menghadapi persoalan, dia akan lebih dulu menganalisisnya secara metematis.Biasanya orang yang menonjol dalam intelegensi ini akan menjadi organisator yang baik.
3. Kecerdasan Kinestetik/gerak.
Kemampuan kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan masalah. Cepat mempelajari dan menguasai kegiatan yang melibatkan fisik, baik motorik kasar maupun halus. Mereka yang cerdas dalam bidang ini biasanya mampu menggunakan seluruh anggota tubuhnya dalam pekerjaan,memecahkan masalah, ketrampilan tangan,jari, atau lengan dalam memproduksi sesuatu seperti yang dimiliki oleh para atlet, pemain film atau drama , penari, penyulam dan sebagainya.
4. Kecerdasan Spasial
Kemampuan untuk menangkap dunia ruang visual secara tepat dan kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat serta mempunyai daya imaginasi secara tepat. contohnya pemburu, arsitek, dekorator. Tokoh terkenal seperti Sidharta ( pemahat ), Pablo Pacasso ( pelukis ) Yang termasuk dalam kecerdasan ini adalah kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan perubahan bentuk benda dalam pikiran dan mengenali perubahan tersebut, menggambarkan suatu hal/benda dalam pikirannnya dan mengubahnya dalam bentuk nyata, serta mengungkapkan data dalam suatu grafik. Anak yang memiliki kecerdasan spasial akan mudah belajar ilmu ukur ruang, akan mudah menentukan letak benda dalam suatu ruangan dan dapat membanyangkan suatu benda dengan benar meskipun dalam perspektif.
5. Kecerdasan musical
Kemampuan untuk mengmbangkan dan mengekspresikan, menikmati bentuk-bentuk musik dan suara,peka terhadap ritme, melodi dan intonasi, serta kemampuan memainkan alat musik,memnyanyi,menciptakan lagu, menikmati lagu, musik dan nyanyian.Sangat senstitif terhadap bunyi dan cepat mempelajari berbagai jenis musik, lagu dan alat-alat musik.
6. Kecerdasan intrapersonal
Mudah mengenali perasaan diri dan mampu bertindak secara adaktif .Termasuk dalam intelegensi ini adalah kemampuan berefleksi dan menyeimbangkan diri, mempunyai kesadaran tinggi akan gagasan-gagasan, mempunyai kemampuan menganbil keputusan pribadi, sadar akan tujuan hidup, dapat mengendalikan emosi, sehingga kelihatan tenang, menghayati puisi, drama, bermeditasi, menulis jurnal dan bercerita.Orang yang memiliki kecerdasan ini akan dapat berkonsentrasi dengan baik, pengenalan terhadapa diri sendiri mendalam dan seimbang, memiliki kesadaran realitas, suka bekerja sendirian, pendiam dan kurang tertarik bekerja sama.
7. Kecerdasan interpersonal
Kemampuan seseorang untuk untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intensi,motivasi, watak dan temperamen orang lain. Mudah bergaul dengan orang lain, senang mencari teman,dan senang terlibat dalam kerja kelompok. Mereka yang cerdas dalam bidang ini biasanya mampu membaca perasaan orang lain melalui nada bicara seseorang, gerak tubuh, dan ekspresi wajah. Biasanya mereka juga mudah menyelesaikan konflik dengan orang lain.Secara umum, intelegensi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menjalin relasi dan komunikasi dengan berbagai orang.
8. Kecerdasan Naturalis
Menurut Gardner,orang yang memiliki kecerdasan lingkungan atau natural ini memiliki kemampuan mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat memehami dan menikmati alam dan menggunakannnya secara produkstif dalam bertani, berburu dan mengembangkan pengetahuan akan alam. Cepat mempelajari fenomena alam, biologi, mengamati kehidupan tumbuhan, binatang, serta gemar akan kegiatan pecinta alam.
9. Kecerdasan spiritual
Kemampuan untuk berfikir dalam tentang makna dan arti hidup dan mempertanyakan “mengapa kita hidup” dan mengapa kita mati” Di daamnya termasuk pula kemampuan menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari keseluruhan dan saling terkait.
Implikasi kecerdasan Ganda dalam pembelajaran
Secara umum implikasi kecerdasan ganda dalam diri manusia bisa dikembangkan. Ada beberapa prinsip yang dapat dijadikan pedoman untuk membantu kecerdasan ganda yang dimiliki oleh anak. Haggerty (Supanro,2004) mengungkapka beberapa prinsip untuk membantu intelegensi ganda, yaitu:
- Pendidikan harus memperhatikan semua kemampuan intelektual. Seorang guru tidak boleh terpaku pada satu jenis kemampuan saja untuk menjawab persoalan-persoalan secara menyeluruh.
- Pendidikan harusnya individual. Setiap karakteristik yang dimiliki siswa mendapat perhatian dalam proses pembelajaran sehingga siswa yang memiliki kemampuan tertentu merasa diperhatikan.
- Pendidikan harus memotivasi siswa untuk menentukan tujuan dan program belajar dengan cara memberi kebebasan kepada siswa untuk menentukan cara belajar sendiri sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan mengevaluasinya.
- Sekolah memberikan fasilitas kepada siswa untuk mengembangkan intelegensi ganda yang dimilikinya.
- Evaluasi pembelajaran harus lebih kontekstual dan bukan hanya tes tertulis dan lebih menekankan pada penilaian peforma siswa dalam proses belajar apakah sesuai dengan criteria yang diharapkannya atau tidak.
- Proses pembelajaran sebaiknya tidak dibatasi hanya dalam gedung sekolah . Konsep kecerdasan ganda memungkinkan proses pembelajaran dilakukan diluar gedung sekolah , tetapi bisa lewat masyarakat,kegiatan ekstra, atau kontak dengan orang lain. ,
Daftar Pustaka
Baharudin:Esa Nur Wahyuni,2010
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar